Selamat Bergabung dengan kami

Contact saya di 08122007504

atau slmtsutrisno4@gmail.com

Kamis, 28 Oktober 2010

Fixie Pertamaku

Sedang jenuh bergelut dengan onthel tua, saya mulai melirik frame balap merk Peugeot yang sudah cukup lama nangkring di dinding kamar anak. Frame yang terasa cukup ringan ini tadinya pengin dilengkapi dengan aksesoris balap sesuai dengan akte kelahirannya.



Frame NOS merk Peugeot yang saya dapatkan dari seorang karib di Solo yang sudah saya simpan beberapa saat lamanya, tiba-tiba menginspirasi saya untuk coba merakit sepeda fixie yang akhir-akhir ini sedang ngetrend.















Setang Orion warna silver, dipotong masing-masing ujungnya sepanjang 5Cm, agar tidak kelihatan "terlalu baplang".












Tiang sadel pakai Kalloy warna hitam, penginnya pakai yang chrome, tapi ukurannya jarang yang cocok dengan lobang frame model Eropa merk Peugeot yang agak gede.












Velg Etrto ukuran 700C warna kuning disesuaika dengan warna hand-pad dan sebagian warna frame.






Pedal wellgo, ukuran kecil agar sesuai dengan penampilan si fixie, tadinya dilengkapi dengan pengait sepatu, ternyata sering bikin repot kalau berulangkali harus berhenti dan berakselerasi. Wah mata kucingnya ada yang kececer.



Lengan pedal "dotek" berpenampilan klimis.









Ban type balap ukuran 700x28C, merk caldera.







Hand grip Oury warna kuning menyala, membuat penampilan sepeda nampak cerah.

Sadel balap jadul tanpa merk yang terbuat dari bahan ebonit terlihat "pas" dengan penampilan si fixie secara keseluruhan.

Fork lokal model lurus dirasa kurang tepat. Fork lurus ini mengakibatkan jarak pedal dengan roda depan terlalu dekat. Sehingga dalam kondisi pengendara harus bermanuver kiri-kanan, kiri kanan, maka ujung sepatu sering nyenggol ban depan. Rencana mau diganti lagi dengan yang model melengkung, agar menambah "jarak" pedal dengan ban depan.




Fork lokal yang lurus telah diganti yang melengkung eks sepeda balap Eropa. Hal ini dilakukan untuk memperlebar jarak pedal dengan roda depan.


Inilah hasilnya, jarak antara roda depan dengan pedal bertambah kurang lebih 4cm, sehingga ujung sepatu tidak sering nyenggol ban depan ketika sedang bermanuver ke kiri atau ke kanan.





Karena sudah sering nyaris celaka ketika bermain di turunan yang lebih dari 30ยบ, maka dengan sangat terpaksa si fixie dipasang rem, meskipun hanya bagian belakang.


Meskipun rem belakang, namun tuas remnya dipasang di sebelah kanan.


Karena memang ini frame balap, maka di batangnya tersedia "tempat" kabel rem.


Tuas rem dipasang yang model mini.


Sadel merk "Saab" hanya dipasang untuk perjalanan jarak jauh, karena lebih nyaman dibanding dengan sadel dari ebonit.







Ini sekedar mengingatkan untuk temen yang menggunakan ban jenis ini, perhatikan jenis pentil yang digunakan. Jarang cocok dengan pompa yang biasa digunakan secara umum, melainkan harus dipasang dengan sambungan pentil terlebih dahulu sebelum bisa dipompa.


Buka tutup pentilnya


Kendorkanlah "kepala" pentilnya seperti ini. Cobalah tekan "ujung" pentilnya yang seperti "jarum",pastikan bahwa angin dari dalam bisa keluar atau ban bisa kempes


Anda harus punya sambungan pentil yang bentuknya seperti ini.


Pasanglah sambungan pentil dengan posisi seperti ini, maka ban siap dipompa



Lepaskan kembali sambungan pentil, kencangkan kembali kepala pentil sehingga angiin tidak bisa keluar kalau ujung pentilnya ditekan.


Pasang kembali tutup pentilnya.

1 komentar: