Selasa, 23 Agustus 2016
Terlalu Banyak Mengelola Blog
Mengelola banyak blok sebenarnya bertujuan baik. Agar masing-masing blok hanya membahas satu hal yang spesifik.
Namun ternyata dalam perjalanannya, beberapa hal menjadikan kita kehilangan kendali.
Yang paling sering adalah lupa password waktu mau masuk ke admin, hingga kita harus reset password. Berikutnya, sering salah satu atau beberapa blog tidak kita update, karena kita sedang tidak fokus pada topik yang ada di blog tersebut. Berikutnya, kita tidak cepat respon bila ada yang comment di posingan kita. Dan yang parahnya, karena semua ingin dikuasai, jadi bahasannya tidak mendalam. Padahal, sebaik-baiknya content blog adalah apabila yang kita tulis adalah hal-hal yang bener-bener kita kerjakan.
Salam.
Label:
blog
Lahir di kaki Gunung Ungaran,Semarang, Jawa Tengah, 48 tahun yang lalu. Tanah pertanian tempat orang tua berdinas, memungkinkan untuk bermain sepeda sepuasnya. kesenangan pada sepeda tua sudah muncul sejak masih SMP, karena kakek adalah pemilik Humber FA yang legendaris.
Rabu, 08 Januari 2014
Peresmian I@CC
Internal Audit Cycling Community disingkat I@CC merupakan wadah dari karyawan PT Telkom Kantor Perusahaan unit Internal Audit. Kelompok ini sudah menjalankan kegiatannya cukup lama, sebelum akhirnya di bentuk menjadi sebuah komunitas.
Kami melaksanakan kegiatan sepedaan rutin tiap Jum'at pagi. Kalau teman-teman lain pada berolah raga lainnya seperti senam, badminton, jogging dan lain sebagainya, maka kami sepedaan keliling kota Bandung.
Kegiatan ini kami anggap sangat positif, karena selain menyehatkan, juga jadi lebih mengenal sudut-sudut kota Bandung.
Inilah sebagian foto saat I@CC diresmikan di Lembang, Bandung
Lahir di kaki Gunung Ungaran,Semarang, Jawa Tengah, 48 tahun yang lalu. Tanah pertanian tempat orang tua berdinas, memungkinkan untuk bermain sepeda sepuasnya. kesenangan pada sepeda tua sudah muncul sejak masih SMP, karena kakek adalah pemilik Humber FA yang legendaris.
Jumat, 03 Januari 2014
Lama Nggak Ngonthel
Semenjak pindah tempat tugas ke Jakarta 3 bulan yang lalu kegiatan sepedaan bersama teman-teman terhenti total. Ingin rasanya mengulangi kegembiraan bersama mereka. Namun demikianlah, demi toleransi pada keluarga keinginan itu untuk sementara ditahan.
Sebagai obatnya, kulayani anak bungsuku untuk sepedaan bersama di sekitar rumah. Namun ya namanya anak baru umur 7 tahun, sepedaannya nggak mau jauh-jauh. Kalau nanjak sedikit udah teriak-teriak minta agar sepedanya di dorong.
Mas Supardi, Mas Subarkah, Pak Imam Susalit, Pak Tri Suryadi dan teman-teman lain yang sering sepedaan, kangen juga rasanya tidak berkumpul dengan mereka.
Wah........ kapan lagi...................
Label:
Imam Susalit,
Subarkah,
Supardi wong jowo
Lahir di kaki Gunung Ungaran,Semarang, Jawa Tengah, 48 tahun yang lalu. Tanah pertanian tempat orang tua berdinas, memungkinkan untuk bermain sepeda sepuasnya. kesenangan pada sepeda tua sudah muncul sejak masih SMP, karena kakek adalah pemilik Humber FA yang legendaris.
Kamis, 28 Oktober 2010
Fixie Pertamaku
Sedang jenuh bergelut dengan onthel tua, saya mulai melirik frame balap merk Peugeot yang sudah cukup lama nangkring di dinding kamar anak. Frame yang terasa cukup ringan ini tadinya pengin dilengkapi dengan aksesoris balap sesuai dengan akte kelahirannya.
Frame NOS merk Peugeot yang saya dapatkan dari seorang karib di Solo yang sudah saya simpan beberapa saat lamanya, tiba-tiba menginspirasi saya untuk coba merakit sepeda fixie yang akhir-akhir ini sedang ngetrend.
Setang Orion warna silver, dipotong masing-masing ujungnya sepanjang 5Cm, agar tidak kelihatan "terlalu baplang".
Tiang sadel pakai Kalloy warna hitam, penginnya pakai yang chrome, tapi ukurannya jarang yang cocok dengan lobang frame model Eropa merk Peugeot yang agak gede.
Velg Etrto ukuran 700C warna kuning disesuaika dengan warna hand-pad dan sebagian warna frame.
Pedal wellgo, ukuran kecil agar sesuai dengan penampilan si fixie, tadinya dilengkapi dengan pengait sepatu, ternyata sering bikin repot kalau berulangkali harus berhenti dan berakselerasi. Wah mata kucingnya ada yang kececer.
Lengan pedal "dotek" berpenampilan klimis.
Ban type balap ukuran 700x28C, merk caldera.
Hand grip Oury warna kuning menyala, membuat penampilan sepeda nampak cerah.
Sadel balap jadul tanpa merk yang terbuat dari bahan ebonit terlihat "pas" dengan penampilan si fixie secara keseluruhan.
Fork lokal model lurus dirasa kurang tepat. Fork lurus ini mengakibatkan jarak pedal dengan roda depan terlalu dekat. Sehingga dalam kondisi pengendara harus bermanuver kiri-kanan, kiri kanan, maka ujung sepatu sering nyenggol ban depan. Rencana mau diganti lagi dengan yang model melengkung, agar menambah "jarak" pedal dengan ban depan.
Fork lokal yang lurus telah diganti yang melengkung eks sepeda balap Eropa. Hal ini dilakukan untuk memperlebar jarak pedal dengan roda depan.
Inilah hasilnya, jarak antara roda depan dengan pedal bertambah kurang lebih 4cm, sehingga ujung sepatu tidak sering nyenggol ban depan ketika sedang bermanuver ke kiri atau ke kanan.
Karena sudah sering nyaris celaka ketika bermain di turunan yang lebih dari 30ยบ, maka dengan sangat terpaksa si fixie dipasang rem, meskipun hanya bagian belakang.
Meskipun rem belakang, namun tuas remnya dipasang di sebelah kanan.
Karena memang ini frame balap, maka di batangnya tersedia "tempat" kabel rem.
Tuas rem dipasang yang model mini.
Sadel merk "Saab" hanya dipasang untuk perjalanan jarak jauh, karena lebih nyaman dibanding dengan sadel dari ebonit.
Ini sekedar mengingatkan untuk temen yang menggunakan ban jenis ini, perhatikan jenis pentil yang digunakan. Jarang cocok dengan pompa yang biasa digunakan secara umum, melainkan harus dipasang dengan sambungan pentil terlebih dahulu sebelum bisa dipompa.
Buka tutup pentilnya
Kendorkanlah "kepala" pentilnya seperti ini. Cobalah tekan "ujung" pentilnya yang seperti "jarum",pastikan bahwa angin dari dalam bisa keluar atau ban bisa kempes
Anda harus punya sambungan pentil yang bentuknya seperti ini.
Pasanglah sambungan pentil dengan posisi seperti ini, maka ban siap dipompa
Lepaskan kembali sambungan pentil, kencangkan kembali kepala pentil sehingga angiin tidak bisa keluar kalau ujung pentilnya ditekan.
Pasang kembali tutup pentilnya.
Frame NOS merk Peugeot yang saya dapatkan dari seorang karib di Solo yang sudah saya simpan beberapa saat lamanya, tiba-tiba menginspirasi saya untuk coba merakit sepeda fixie yang akhir-akhir ini sedang ngetrend.
Setang Orion warna silver, dipotong masing-masing ujungnya sepanjang 5Cm, agar tidak kelihatan "terlalu baplang".
Tiang sadel pakai Kalloy warna hitam, penginnya pakai yang chrome, tapi ukurannya jarang yang cocok dengan lobang frame model Eropa merk Peugeot yang agak gede.
Velg Etrto ukuran 700C warna kuning disesuaika dengan warna hand-pad dan sebagian warna frame.
Pedal wellgo, ukuran kecil agar sesuai dengan penampilan si fixie, tadinya dilengkapi dengan pengait sepatu, ternyata sering bikin repot kalau berulangkali harus berhenti dan berakselerasi. Wah mata kucingnya ada yang kececer.
Lengan pedal "dotek" berpenampilan klimis.
Ban type balap ukuran 700x28C, merk caldera.
Hand grip Oury warna kuning menyala, membuat penampilan sepeda nampak cerah.
Sadel balap jadul tanpa merk yang terbuat dari bahan ebonit terlihat "pas" dengan penampilan si fixie secara keseluruhan.
Fork lokal model lurus dirasa kurang tepat. Fork lurus ini mengakibatkan jarak pedal dengan roda depan terlalu dekat. Sehingga dalam kondisi pengendara harus bermanuver kiri-kanan, kiri kanan, maka ujung sepatu sering nyenggol ban depan. Rencana mau diganti lagi dengan yang model melengkung, agar menambah "jarak" pedal dengan ban depan.
Fork lokal yang lurus telah diganti yang melengkung eks sepeda balap Eropa. Hal ini dilakukan untuk memperlebar jarak pedal dengan roda depan.
Inilah hasilnya, jarak antara roda depan dengan pedal bertambah kurang lebih 4cm, sehingga ujung sepatu tidak sering nyenggol ban depan ketika sedang bermanuver ke kiri atau ke kanan.
Karena sudah sering nyaris celaka ketika bermain di turunan yang lebih dari 30ยบ, maka dengan sangat terpaksa si fixie dipasang rem, meskipun hanya bagian belakang.
Meskipun rem belakang, namun tuas remnya dipasang di sebelah kanan.
Karena memang ini frame balap, maka di batangnya tersedia "tempat" kabel rem.
Tuas rem dipasang yang model mini.
Sadel merk "Saab" hanya dipasang untuk perjalanan jarak jauh, karena lebih nyaman dibanding dengan sadel dari ebonit.
Ini sekedar mengingatkan untuk temen yang menggunakan ban jenis ini, perhatikan jenis pentil yang digunakan. Jarang cocok dengan pompa yang biasa digunakan secara umum, melainkan harus dipasang dengan sambungan pentil terlebih dahulu sebelum bisa dipompa.
Buka tutup pentilnya
Kendorkanlah "kepala" pentilnya seperti ini. Cobalah tekan "ujung" pentilnya yang seperti "jarum",pastikan bahwa angin dari dalam bisa keluar atau ban bisa kempes
Anda harus punya sambungan pentil yang bentuknya seperti ini.
Pasanglah sambungan pentil dengan posisi seperti ini, maka ban siap dipompa
Lepaskan kembali sambungan pentil, kencangkan kembali kepala pentil sehingga angiin tidak bisa keluar kalau ujung pentilnya ditekan.
Pasang kembali tutup pentilnya.
Label:
fixie,
peugeot,
sepeda onthel
Lahir di kaki Gunung Ungaran,Semarang, Jawa Tengah, 48 tahun yang lalu. Tanah pertanian tempat orang tua berdinas, memungkinkan untuk bermain sepeda sepuasnya. kesenangan pada sepeda tua sudah muncul sejak masih SMP, karena kakek adalah pemilik Humber FA yang legendaris.
Kamis, 28 Januari 2010
Trasfer Merk
Teman-teman othelis memang beda-beda seleranya. Ada yag senang membiarkan sepeda kesayangan apa adanya, meskipun bulukan. Ada yang selalu pengin tampil kinclong, termasuk catnya.
Tentunya bagi temen yang menginginkan sepedanya seperti tampilan original, tentunya berpikir dua kali kalau harus mengecat ulang sepedanya. Masalahnya, sisa-sisa trasfer merk yang masih membayang pada cat lama aka hilang sama sekali kalau sepeda dicat ulang.
Untuk itu sebelum memutuskan pegecatan ulang persiapkan terlebih dahulu transfer merk sesuai dengan sepeda masing-masing.
Contoh transfer merk seperti dibawah ini.
Hercules
The Fiscal
Batavus
Humber
Gazelle
Raleigh heren
Raleigh dames
Lalu, bagaimana memasang transfer merk?
Untuk transfer merk kertas seperti diatas adalah sebagai berikut:
- Gunting transfer merk sesuai bentuknya
- Sepeda yang selesai dicat dan divernis jangan dibiarkan vernisnya sampai kering
- Segera tempel stiker kertas sesuai dengan tempatnya masing-masing
- Setelah vernis kering dan gambar benar-benar menempel, basahi kertas stiker dengan air hingga lunak
- Gosok pelan-pelan dengan jari agar kertas terpisah dengan gambar stiker
- Biarkan lagi hingga gambar stiker kering
- Semprot lagi gambar stiker dengan vernis agar tidak mudah hilang waktu kita ngelap atau menggosoknya dengan compound atau kit
Selamat berkreasi.
Tentunya bagi temen yang menginginkan sepedanya seperti tampilan original, tentunya berpikir dua kali kalau harus mengecat ulang sepedanya. Masalahnya, sisa-sisa trasfer merk yang masih membayang pada cat lama aka hilang sama sekali kalau sepeda dicat ulang.
Untuk itu sebelum memutuskan pegecatan ulang persiapkan terlebih dahulu transfer merk sesuai dengan sepeda masing-masing.
Contoh transfer merk seperti dibawah ini.
Hercules
The Fiscal
Batavus
Humber
Gazelle
Raleigh heren
Raleigh dames
Lalu, bagaimana memasang transfer merk?
Untuk transfer merk kertas seperti diatas adalah sebagai berikut:
- Gunting transfer merk sesuai bentuknya
- Sepeda yang selesai dicat dan divernis jangan dibiarkan vernisnya sampai kering
- Segera tempel stiker kertas sesuai dengan tempatnya masing-masing
- Setelah vernis kering dan gambar benar-benar menempel, basahi kertas stiker dengan air hingga lunak
- Gosok pelan-pelan dengan jari agar kertas terpisah dengan gambar stiker
- Biarkan lagi hingga gambar stiker kering
- Semprot lagi gambar stiker dengan vernis agar tidak mudah hilang waktu kita ngelap atau menggosoknya dengan compound atau kit
Selamat berkreasi.
Label:
Batavus,
Gazelle,
hercules,
Humber,
Raleigh dames,
Raleigh heren,
The Fiscal,
Trasfer merk
Lahir di kaki Gunung Ungaran,Semarang, Jawa Tengah, 48 tahun yang lalu. Tanah pertanian tempat orang tua berdinas, memungkinkan untuk bermain sepeda sepuasnya. kesenangan pada sepeda tua sudah muncul sejak masih SMP, karena kakek adalah pemilik Humber FA yang legendaris.
Langganan:
Postingan (Atom)